Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Ok.

Most people will not like some aspect of you. You won't like some aspect of them. This is a normal occurrence that happens between people. It happens to everyone, and it happens everyday. You are not for everybody. Everybody is not for you. Don't expect everyone you meet to enjoy your company or want to be around you. Also, when you meet these people, don't hold into them. Don't try to change their minds. Don't try to win them over by hiding or changing parts of yourself. It's normal that they don't want you. Not everyone will want you. If someone doesn't like you, the world will not end. Let them not like you. Be unlikable. It's okay. Decide that no one else's opinion will uplift you or deflate you. All that matters is what you think of you. It's okay to be unlikable. 18.12

Happy With Simple Things

Ceritanya, hari ini saya mau berterima kasih sama Allah yang udah memudahkan segala urusan. Setelah berminggu-minggu sempat disibukkan oleh berbagai macam deadline yang membuat saya sedikit jenuh karena hampir setiap hari mantengin laptop, and finally hari ini one step finished. Yay! Saya ingin kasih reward ke diri sendiri yang simpel-simpel aja tapi bikin bahagia hehe. Kali ini, saya mencoba "Me Time" bersama dengan cemilan-cemilan, eskrim, lalu nonton film favorit di youtube. Yang pertama, Lays dan temannya Taro.  Sebenernya ini bukan cemilan favorit sih, tapi emang kebetulan beli dan saya sukak. Langsung deh, makan sambil dengerin musik. Karena gemes, saya gambarin makanannya πŸ’™ Lays and Taro Snack Dilanjut, minumnya pakai Thai Ichi Tan. Awalnya saya nggak tau minuman ini, gara-gara liat dari twitter temen yang nulis caption tentang minuman ini, saya jadi kepo dan langsung beli. Alhasil, enak.  Bisa-bisa jadi minuman favorit

A Place That Never Sleeps

Ada satu tempat, dimana tempat tersebut jauh dari negara saya dan saya rasa tempat ini nggak pernah sepi. Pasti selalu ramai dikunjungi oleh manusia dan hampir dari seluruh negara terwakilkan untuk hadir disana. Yap, Tempat tersebut adalah Rumah Allah. Saya sering takjub melihat pusaran manusia yang berputar mengelilingi bangunan kotak besar bernama Ka'bah dan sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu. Sebenarnya, dari kecil saya sudah ingin sekali ke tempat ini, hanya saja Allah belum mengizinkan. Selain karena saya ini beragama Islam yang diwajibkan untuk datang kesini jikalau mampu, disamping itu saya juga ingin mengunjungi makam Rasulullah SAW. Saya bukan tipikal perempuan muslimah yang berpakaian lebar dengan kerudung panjang dan gamis, melainkan hanya perempuan biasa yang mempunyai keinginan sederhana ingin pergi mengunjungi rumah Allah yang sudah mengurus saya 24 jam non stop serta memberi rezeki kepada hamba-Nya dengan adil. Mungkin kalau saya kesampean